Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

Bunga dari Tuan | Salsabila

 Bunga dari Tuan Salsabila Ketika aku mencoba menggapai Tuan  Itu seperti mimpi yang telah lama hilang  Kemanapun Tuan pergi diantara sinar bintang yang memudar  Puan tidak bisa menyembunyikan bunga yang tumbuh  Puan akan mendekat dan tidak ingin menyembunyikannya lagi  Tidak masalah jika bunga itu berakhir gugur dan tidak mekar  Setidaknya pernah ada bunga yang tumbuh karena Tuan  Dan setiap kali Puan bersua tentang puisi untuk Tuan  Puan ingin mematri dalam dalam  Agar meski memudar, masih tersisa untuk Puan kenang  Ketahuilah Puan pernah membiarkan kupu kupu untuk hidup  Di dalam taman bunga yang Tuan hadirkan  Kini, Tuan telah membawa pergi bunga beserta kupu kupu itu  Berlayar jauh dibalik awan yang berdesakan  Puan tak dapat menjangkaunya lagi, itu terlalu sesak Tetapi puan tetap mengenang Tuan, meski Tuan tak begitu  Selalu, selalu, selalu, selalu  Meski itu menyakitkan 

Teduh | Putri Nadilla

Teduh Putri Nadilla  Malam Ketika angin berhembus ringan Tepukan punggung yang pelan Menyanyi lirih, manis tatapan Dipundaknya Terdapat makhluk mungil nan lucu Merengek sendu  Ia tak suka berada didalam Kata nenek ia ingin angin yang segar Ibu Ratapan jiwa yang menembus angan Menggendong si buah hati dipelukan Siang malam is tak paham Atau bahkan tidak peduli? Satu orang penuh kasih sayang Harapanya setinggi bulan Untuk sang buah hati tersayang Meski lelah ia hiraukan Nyanyian nya meneduhkan Tangisanya mengiris relung dadamu Memang terkadang ia tak pandai menunjukkan Dalam dirinya, banyak kata yang tak tersampaikan Ibu Kau belahan jiwa Kau air dalam hausnya Kau pelampung dalam tenggelamnya Ibu Kau yang tersayang

Opini Masyarakat Konsumsi, Tanda dan Makna Sebagai Bagian dari Eksistensi Diri | Muhyi Aditya Supratman

 Opini Masyarakat Konsumsi, Tanda dan Makna Sebagai Bagian dari Eksistensi Diri Muhyi Aditya Supratman      Globalisasi dan pergerakan teknologi yang cepat telah menempatkan budaya sebagai salah satu cara dalam memodifikasi dan menampilkan wajah baru dalam kerangka inovasi yang diciptakan guna memperbesar keuntungan semata. Salah satunya adalah budaya konsumsi. Konsep budaya konsumsi merupakan konsep yang diciptakan untuk menjelaskan bagaimana tanda dan makna menjadi hidup ketika realitas tersebut dihadapkan pada kenyataan di masyarakat. Mengutip website berita di liputan6.com mengenai tren belanja online dengan menggunakan E – Comerse dunia sentuh Rp.60. 900 Triliun di 2021. Data penelitian terbaru yang di publikasi oleh Adobe Digital Economy Index mencatat transaksi E- comerse ditahun 2021 akan mencapai SD 4,2 triliun atau sekitar Rp 60.900 triliun. Budaya konsumsi telah menjadi realitas untuk membantu manusia dalam kegiatan sekecil apapun. Termasuk membeli suatu p...

Menuju Keabadian | Ridka Khairunnisa

 Menuju Keabadian Ridka Khairunnisa      Saftya adalah gadis yang jarang tersenyum. Ia terlihat sangat sedih setiap hari. Karimah, teman sekelasnya, sangat mengkhawatirkan keadaannya. Pada suatu hari, Saftya tidak pergi ke sekolah. Dan keesokan harinya, ia terlambat.      Ia tidak mengatakan apa-apa kepada guru atau teman-temannya. Ia diam sepanjang hari. Setelah kelas, Ia kembali ke rumahnya dengan tergesa-gesa. Karimah memutuskan untuk mengikutinya sehingga Ia tahu apa masalahnya. Setelah menemukan Saftya, Karimah terkejut. Ia melihat Saftya duduk tak berdaya di kuburan. Lalu Karimah mendekati Saftya. Ia melihat Saftya menangis di samping makam kakaknya.      Karimah duduk disamping Saftya dan memeluknya. Ia mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Karimah meminta Saftya untuk menceritakan masalahnya dan tidak pernah menyembunyikannya. Setelah hari itu, mereka menjadi sahabat sejati.

Pelajar Bertopeng | Luluk Lailatul Zahiroh

 Pelajar Bertopeng Luluk Lailatul Zahiroh Wahai mentari yang bersinar Di ufuk timur, tiada banding Kaulah sang pelajar, Yang berlindung dibalik dinding. Tegakah kau seperti itu? Membohongi diri, guru, serta ayah dan ibumu. Mampukah kau keluar dari perbuatan itu? Menghapus segala dosa dalam diri, dan kalbu mu. Wahai sang pelajar.. Janganlah engkau merasa pintar, Janganlah engkau merasa benar, Sesungguhnya engkau masih lapar, Sesungguhnya engkau masih perlu diajar. Oleh guru sang pengajar.

Indonesia dan Pemuda-Pemudinya | Dina Dwi

 Indonesia dan Pemuda-Pemudinya Dina Dwi Lebih dari 76 tahun yang lalu, Penjelajah asing datang untuk bertamu, Bercengkerama riang tanpa ada maksud tertentu Hanya berdagang guna mendapat kepingan logam berkilau Namun, semuanya hanya berjalan dalam beberapa waktu, Penjelajah pun kian berubah menjadi penjajah Menjarah harta benda hingga nyawa dengan buas Tanpa peduli jeritan mereka yang tertindas Para pahlawan dengan sigap bertarung tanpa ampun Demi membawa secercah harapan kebebasan tanpa beban Hingga kini, bendera kebangsaan dapat berkibar setiap ruang apa pun Tanda pertempuran telah membuahkan hasil berwujud kemenangan Namun sayang, Perjuangan itu pun belumlah usai Para generasi muda perlu ambil peran Demi wujudkan kemerdekaan untuk tetap bisa dirasa Mari para pemuda harapan negeri Singsingkan lengan untuk mengabdi Sikap nasionalis mulai tanamkan dalam hati Untuk membawa Indonesia jaya abadi                    ...

Serpihan Harapan | Yuliana

 Serpihan Harapan Yuliana Hari demi hari telah berlalu sudah Kemana kehidupan ini akan melangkah Lika- liku kehidupan yang penuh dengan sejarah Harapan harus kian membarah Kini saatnya sudah berproses diri Berbenah untuk menggapai mimpi Harapan yang selalu ku bawa sampai hayat ini Bukti kerasnya kehidupan di jaman ini Oh Tuhan... Akankah harapan dalam sebuah kehidupan ini bukan mimpi Begitu kerasnya hidup Apalah daya harapan di dalam kehidupan haruslah selalu ada Meskipun itu hanya sebagian serpihan dari sebuah harapan Kehidupan ini sangatlah kesah Apalah daya diri ini hanya orang susah Harapan... harapan yang selalu digengam Meski itu semua serpihan dari sebuah harapan

[Review] Laut Bercerita | Nur Fitriana Tyas Ika Sari

Gambar
  REVIEW BUKU Laut Bercerita Karya Leila S. Chudori Nur Fitriana Tyas Ika Sari      Ingin tau cerita tentang kondisi zaman dulu dimana buku/bahan bacaan yang mengkritik pemerintah dilarang? Yuk telusuri cerita ini...  Judul Buku : Laut Bercerita  Pengarang : Leila S Chudori  Kategori : buku fiksi  ISBN : 978-602-424-694-5  Ukuran : 13,5 cm x 20 cm  Halaman : 379  Tahun Terbit : 2017  Harga : 80.000       Di halaman daftar isi, bagian novel ini terbagi menjadi tiga sudut pandang yaitu sudut pandang dari biru laut sebagai tokoh utama yang mengalami peristiwa tersebut, adiknya biru laut yang bernama Asmara Jati dan di akhir bagian prolog dan epilog terdapat sudut pandang dari penulisnya.       Di bagian prolog, saya sudah dibawa tegang dengan alur yang langsung menuju ending. Rangkaian kata-kata tersebut membuat saya terhenyak bahwa peristiwa menuju kematian seorang diri ditambah mengalami p...

Buku Cetak vs E-Book | Rofi Atin Khanifah

 Buku  Cetak VS E-Book Rofi Atin Khanifah           Menurut Permendikbud Nomor 8 Tahun 2016 Pengertian buku teks adalah sumber pembelajaran utama untuk mencapai kompetensi dasar dan kompetensi inti dan dinyatakan layak oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk digunakan pada satuan pendidikan. Sedangkan E-book adalah sebuah versi elektronik dari sebuah buku tercetak yang dapat dibaca pada sebuah personal komputer atau alat lain yang didesain khusus untuk membaca e-book (Danang, 2009).      Seiring berkembangnya teknologi masyarakat mulai banyak yang membandingbandingkan keefektifan buku cetak dan ebook. Beberapa orang menganggap bahwa membaca buku cetak lebih nyaman, dan sebagian orang lainnya menganggap bahwa atau ebook lebih mudah dibawa kemana-mana atau praktis. Namun, menurut saya sebenarnya buku cetak dan ebook sama saja, masing-masing ada porsi kelebihan dan kekurangan sendiri. Bagi saya yang paling penting adalah isi d...

Tangisan Sampah | Rahmat Hidayat

Gambar
Tangisan Sampah Rahmat Hidayat    

Sisa Harapan di Tengah Senja | Ratri Septia Vidiana Diari

Gambar
 Sisa Harapan di Tengah Senja Ratri Septia Vidia Diari   “Ah panas sekali!” “Masih belum ada yang laku.” Sambil mengusap wajahnya, Pak Jono membuka ciloknya yang masih belum terjual sama sekali. Hari mulai terik, matahari seperti di atas kepala. Pak Jono berkeliling dari perumahan satu ke yang lainnya. Tapi banyak pintu masuk yang ditutup. Kali ini perumahan ke empat, yang dilalui Pak Jono. Dengan mengayuh sepedanya Pak Jono percaya diri bahwa kali ini dia dibiarkan masuk ke perumahan untuk menjajakan ciloknya. “Maaf Pak pedagang dilarang masuk!” “Lho kenapa mas?” tanya Pak Jono. “Lingkungan di sini sedang melakukan pembatasan Pak, jadi hanya warga sini yang boleh memasuki kawasan perumahan”. “Saya hanya ingin berjualan mas, sedari tadi pagi cilok saya belum laku”. Kata Pak Jono menjelaskan. “Saya minta maaf Pak, ini sudah peraturan.” Begitulah penolakan yang diterima Pak Jono. Ia mulai putus asa, sedangkan hari sudah mulai beranjak sore. Kini hanya di jalan ...

Oerip Soemohardjo | Belkis Irbat

Gambar
 Oerip Soemohardjo Belkis Irbat   Muhammad Sidik merupakan nama kecil dari Oerip Soemohardjo yang lahir pada tanggal 22 Februari 1893 di Kelurahan Sindurejan, Kecamatan   Purworejo, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Beliau anak sulung dari pasangan   Soemohardjo dan putri Raden Tumenggung Wijoyokusumo. Oerip Soemohardjo sendiri berasal dari keluarga bangsawan. Kakek dari ibunya merupakan bupati Trenggalek, sedangkan ayahnya seorang mantri guru yang mempunyai pekarangan luas. Sejak kecil, ia sudah mempunyai bakat menjadi pemimpin. Terbukti ia selalu melindungi teman-temannya ketika sedang bermain. Kedua orang tuanya menginginkan ia menjadi seorang pegawai negeri sipil atau bupati sama seperti kakeknya. Oleh sebab itu, ia di sekolahkan di Sekolah Dasar Belanda. Dalam menempuh pendidikannya, ia termasuk murid yang kurang pandai. Angka-angka pada rapornya banyak yang merah. Namun demikian, Oerip dapat menyelesaikan pendidikannya di OSVIA. Setelah lulus dar...

Covid dan Curhatan Semasa Pandemi | Adinda Salsabila Risanti

Gambar
 Covid dan Curhatan Semasa Pandemi Adinda Salsabila Risanti   Pandemi, covid-19, protokol kesehatan, lockdown , dan berbagai istilah lainnya yang sering bertebaran di televisi maupun di semua jejaring media sosial yang kumiliki. Satu tahun ini rasanya bagaikan surga dan neraka semenjak virus corona masuk ke Indonesia bulan Maret tahun lalu. Bagaimana tidak? Secara langsung, aku, sebagai salah satu mahasiswa di Universitas Jember juga harus merasakan dampak dari virus itu. Mulai dari kuliah daring, cabut kos, hingga menjadi mahasiswa pengangguran di rumah. Siapa yang tidak merindukan kegiatan di kampus berjalan normal seperti biasa? Surat Kebijakan Rektor yang awalnya hanya memberlakukan kuliah daring selama dua minggu, lama-kelamaan diperpanjang menjadi sebulan hingga berbulan-bulan. Dan sampai sekarang, kami, mahasiswa, masih menunggu kapan keadaan kembali seperti semula. Secara pribadi, aku sendiri cukup kesulitan dengan efek pandemi, terutama pembelajaran daring. Sela...