Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2023

SEKAR Edisi Bulan September 2023 | Self Awareness oleh Tasya Dzikrina

  Self Awareness Sebuah puisi oleh Tasya Dzikrina   Semua orang selalu bilang kata ‘sabar’ padahal mereka   tak pernah merasakan.  Semua orang selalu bilang kata ‘beruntung’ padahal mereka   juga masih sering suka bergantung.  Semua orang selalu bilang “harus bersyukur” padahal mereka  masih suka kufur.  Ternyata benar yang bisa paham tentang perasaan kita, diri kita sendiri  bukan orang lain.  Ternyata benar omongan-omongan orang lain tentang kita, tak pernah  bisa kita kendalikan.

SEKAR Edisi Bulan September 2023 | Sirat Rasa Sarat Buku oleh Farah Dwi Nurmala

  Sirat Rasa Sarat Buku Sebuah puisi oleh Farah Dwi Nurmala   Tanyakan pada dia Dia yang khatam bait-bait Homer Sajak mana yang tak dikenalkan Sang pemuja ayat pertama dalam Al-Qur'an Sungguh piawai penciptamu mendandanimu Hingga tertipu dengan luarmu Dia tak sama dengan isinya Silakan baca bila tak percaya . Tanyakan pada dia Dia tau segala bentuk peradaban Ilmu mana yang tak diajarkan Kadang kala dia disepelekan Disalahgunakan Dipalsukan Tidak laku . Tanyakan pada dia Apa artinya sepi Tertutup terdiam dalam lorong sepi Tanyakan pada dia  Apa artinya menunggu Sabar untuk dibuka Setidaknya lirik saja  Tanyakan pada dia Apa artinya sedih Tergantikan dengan kecanggihan Terlupakan dengan kekinian Tanyakan pada dia Apa artinya bahagia Buka dan baca Setidaknya anggap ada Sederhana .

SEKAR Edisi Bulan September 2023 | Tersenyum Fana oleh Shayu Desta A. P.

  Tersenyum Fana Sebuah puisi oleh Shayu Desta A. P.   Gadis itu tersenyum Ia tersenyum manis Pada sesuatu  Sesuatu dalam khayalannya                                        Tersenyum pada kefanaan Fana yang ingin dibuatnya untuk nyata Setiap pikiran membawa ia dalam ruang Ruang di mana tempat banyak hal tersimpan   ‘ntah mungkin segala kerinduannya tersimpan dalam ruang itu Berapa kali ia ingin lari dari situ Tapi hatinya tak mengizinkan ia untuk sedikit pun beranjak dari sana  Kebingungan tersamar dalam senyum manisnya.

SEKAR Edisi Bulan September 2023 | Tentang Ia, si Sulung oleh Fildza

  Tentang Ia, si Sulung Sebuah puisi oleh Fildza   Suatu masa ia dilahirkan sebagai kebanggaan keluarga  Namun siapa sangka, kebanggaan kian menjadi harapan  Harapan yang begitu hebat kian menjadi ekspektasi  Beban ekspektasi tersebut mengatakan bahwa ia harus kuat   Banyak mulut berkata, anak sulung bahunya harus kokoh  Tangisnya tidak boleh pecah begitu saja  Namun siapa peduli, bahwa dalam lubuk hatinya ia juga merasa muak Raganya yang terlampau letih  Matanya yang menghitam, cukup menjadi saksi betapa kerasnya dunia yang ia lalui sendiri    Sebenarnya ia hanya butuh rumah  Rumah untuk pulang dan berteduh  Untuk sekadar bercerita tentang hari yang ia lalui  Kelak semoga ia menemukan rumah terbaiknya

SEKAR Edisi Bulan September 2023 | Titik Perubahan oleh Dian Indriyani Prameswati

  Titik Perubahan Sebuah cerpen oleh Dian Indriyani Prameswati   Awal bulan Desember, di mana hujan dengan derasnya terus-menerus mengguyur kota. Saat itu, tiada hari tanpa hujan, yang membuat aktivitas warga kota di siang hari menjadi berkurang. Tidak sedikit orang melintasi jalanan yang menggunakan payung dan jas hujan. Ada juga yang berteduh di area terlindungi dari hujan. Saat itu, seorang gadis sedang menatap melalui jendela kafe yang sepertinya menikmati melihat hujan. Gadis itu baru menyelesaikan kelasnya di sebuah universitas di kota tersebut. Gadis itu bernama Keila. Seorang mahasiswi yang baru menempuh semester satu.  Keila sedang duduk di kursi sebuah kafe menikmati kapucino panas yang ia beli sebelumnya sambil menunggu temannya datang. Saat itu, Keila memiliki janji untuk belajar bersama dengan kedua temannya. Mareka akan mempersiapkan Ujian Akhir Semester yang dilaksanakan seminggu lagi. Namun, ia datang terlalu awal dan sepertinya rencana tersebut ak...

SEKAR Edisi Bulan September 2023 | FOMO oleh Nur Habibah Afifah

  FOMO Sebuah puisi oleh Nur Habibah Afifah   Dalam waktu aku percepat                                Dalam dosa aku berkhidmat  Dalam kualitas aku berkhianat  Dengan doktrin tertegun taat    Semakin mudah semakin bising agaknya di kepala Melintasi lautan positif, yang buram lagi hilang arahnya Ke sana kemari melaju ke jutaan titik dari peta Karena kini, nahkoda kembali menemani pendahulunya    Hari demi hari, capaian terlampau bervariasi  Menjabani itu dan ini, menghindari stagnansi Hai tuan! Di manakah engkau hendak mengabdi? Mesin terbarumu saja mengetahui batasan diri

SEKAR Edisi Bulan September 2023 | Paradox Olbers oleh Alfian N

  Paradox Olbers Sebuah puisi oleh Alfian N   Bulan menari di atas langit kota Membawa malam berselimutkan rahasia Memandangiku di apartemen lama Ruang pertunjukan yang tidak biasa    Malam ini terasa ramai sekali  Gemerlap kota dan langit yang sunyi Kenyataan malam dari paradoks ilusi Seolah waktu berhenti di penghujung hari    Semuanya terlihat sungguh memukau Melebur , menyatu menjadi semu Membuat bayangku diam terpaku Di bawah sinar bulan yang membiru