LITERAFILM: HOME SWEET LOAN (2024)


 LITERAFILM: HOME SWEET LOAN (2024)

    LITERAFILM (Literasi Terdepan, Rasakan Asyiknya Film) sebagai bagian dari program kerja RUAS (Ruang Ulas) divisi KPL baru saja terlaksana tepatnya pada hari Minggu, 29 September 2024 kemarin. Kegiatan ini dilakukan dengan berkolaborasi bersama BLT yang merupakan proker dari divisi HRD. Kali ini,  LITERAFILM membahas film yang berjudul Home Sweet Loan, film terbaru yang tayang di bioskop seluruh Indonesia pada 26 September 2024 lalu.

Home Sweet Loan sendiri merupakan film adaptasi novel best-seller karya Almira Bastari berjudul sama yang terbit pada tahun 2022 lalu. Novel ini kemudian diangkat ke layar lebar yang digarap oleh sutradara Sabrina Rochelle. 

TENTANG FILM

Sutradara           : Sabrina Rochelle
Rumah Produksi: Visinema Pictures
Durasi                : 112 menit
Genre                 : Drama Keluarga
Pemain            : Yunita Siregar, Derby Romero, Risty Tagor, Fita Anggriani Ilham, Ayushita, Ariyo Wahab, Wafda Saifan

SINOPSIS

    Home Sweet Loan berpusat pada Kaluna, bungsu dari tiga bersaudara yang tinggal bersama kedua orang tua dan kakak-kakaknya yang sudah berkeluarga. Hidup dengan keluarga besar dan kondisi rumah yang tidak ideal membuat kehidupan Kaluna seakan-akan terasa sempit, sesak, dan tidak memiliki tempat yang disebutnya rumah. Kaluna bercita-cita memiliki rumahnya sendiri dan ia pun bekerja keras untuk itu; menabung, membuat perencanaan keuangan serinci mungkin, dan hidup sesederhana mungkin agar tabungannya cepat terkumpul untuk membeli rumah impiannya tersebut. Disaat hati sudah yakin akan rumah yang ingin dimilikinya, realita kehidupan menamparnya dengan kondisi keluarganya yang menghadapi krisis ekonomi; membuat Kaluna berdiri di tengah-tengah pilihan antara impian atau keluarga. 

ULASAN-ULASAN DARI ANGGOTA SAHABAT PERPUSTAKAAN

    Home Sweet Loan berhasil menyajikan cerita yang akhirnya mengundang berbagai sudut pandang dari anggota Sahabat Perpustakaan yang telah menontonnya. Dalam diskusi usai pemutaran film, muncul berbagai opini yang menyoroti hal-hal sebagai berikut: 

Kesiapan Finansial Sebelum Menikah

    “Untukku film ini memberikan insight kalau pernikahan itu benar-benar butuh mentally and financially siap.” Ucap Kak Shefa dari divisi HRD. Anggota lain pun sepakat bahwa kondisi keluarga yang ditunjukkan oleh kakak-kakak Kaluna memperlihatkan bahwa kesiapan pasangan dalam membangun rumah tangga sangatlah dibutuhkan agar kemudian tidak berdampak pada keluarga lainnya, terutama orangtua.

Keluarga atau Diri Sendiri?

    Konflik utama film ini menyajikan dilema menarik—keluarga atau diri sendiri—yang mengundang dua pendapat berbeda dari para anggota SP. Banyak yang menyayangkan ketidakegoisan Kaluna untuk akhirnya mengalah demi kepentingan keluarganya. Mereka berpendapat bahwa sesekali mengatakan “tidak” sekalipun kepada keluarga demi kebahagiaan diri adalah hal yang sangat bisa dimaklumi. Namun, tidak sedikit juga yang mengatakan bahwa bagaimanapun keluarga adalah prioritas, terutama saat mereka membutuhkan kita. 

Literasi Keuangan dari Kaluna

    Adapun yang berpendapat bahwa cara Kaluna disiplin dengan pencatatan keuangannya adalah hal menarik untuk disoroti. Kaluna dengan cermat selalu memantau pengeluaran dan pemasukannya, menatanya dengan rapi di aplikasi Excel sehingga dia mengetahui progress atau sejauh mana yang sudah dikumpulkannya.  Hal ini merupakan kebiasaan positif dan bagian dari literasi keuangan yang bagus untuk diterapkan. 

Say no to pinjol

    Film ini cukup memberikan gambaran bahwa pinjaman online pada akhirnya tidak hanya membawa dampak buruk bagi yang melakukannya, tapi juga orang-orang disekitarnya. Kak Putri dari divisi Kominfo menekankan pesan moral ini “Jangan pinjol semelarat apapun hidup kalian.” 

Persahabatan 

    Rasanya akan sangat salah jika persahabatan tidak menjadi salah satu sorotan dalam film ini. Home Sweet Loan berhasil memperlihatkan persahabatan antara Kaluna dengan ketiga temannya: Danan, Tanish, dan Miya. Teman-teman Kaluna senantiasa menamaninya, terutama ketika Kaluna dalam misi mencari rumah impiannya. Setiap sahabat pun digambarkan memiliki "warnanya" sendiri, dengan keunikan masing-masing yang justru memperkaya hubungan dan menciptakan harmoni dalam persahabatan mereka. 

Romansa Kaluna dan Danan

    Meski bukan menjadi fokus utama dalam film, Kaluna dan Danan cukup membuat hati anggota SP yang menontonnya berbunga-bunga. Danan, yang muncul sebagai salah satu sahabat kaluna, seiring berjalannya film berhasil menjadi sosok yang benar-benar bisa diandalkan dan dijadikan sandaran. Rasa kagum dan respect pun terpancar dari wajah Danan melihat kerja keras Kaluna dan hasil yang telah diperolehnya dengan segala kesederhanaannya. 

Kelebihan & Kekurangan

    Poin-poin di atas dapat menjadi permulaan ketika membicarakan tentang kelebihan film ini—bagaimana Home Sweet Loan berhasil menyajikan berbagai pesan moral yang sangat relevan dengan kehidupan sekarang ini. Di samping itu, soundtrack yang mengiringi adegan-adegan tertentu juga menjadi nilai plus karena dirasa sangat mendukung suasana. Ada juga yang menyoroti tentang kemiripan secara fisik antara tokoh orangtua dan anak, sehingga casting yang pas menjadi salah satu kelebihan juga. Terakhir, tidak terbatas pada hal yang sentimental, Home Sweet Loan juga menghibur karena memberikan unsur komedi yang berhasil membuat penonton tertawa, membuat film tidak monoton. 

“Dari aku 7.5/10. Pembawaan pemeran berhasil mempermainkan emosi penonton, terutama marah dan sedih,” ucap Afifah dari divisi KPL.

Adapun ketika membahas kekurangan film, banyak yang sepakat bahwa ending cerita dirasa kurang pas, ada bagian yang belum terjawab dan tidak terlalu mendalam dalam penyelesaian konfliknya. Selain itu, terdapat unsur iklan yang sangat terasa dan dianggap mengganggu. 

Kesimpulan

    Diskusi tentang film Home Sweet Loan mengundang pandangan yang sangat beragam dan mendalam dari para anggota SP. Tidak hanya menyoroti Kaluna sebagai “sandwich generation,” tetapi isu-isu lain seperti kesiapan finansial dalam berumah tangga hingga bahaya pinjaman online juga mendapat perhatian.

Secara keseluruhan, film ini berhasil menghadirkan cerita yang realistis dan relevan dengan tantangan hidup masa kini, membuat anggota SP berpikir lebih jauh tentang keputusan-keputusan penting dalam hidup kedepannya. Terlepas dari kekurangan dari film, sebagian besar setuju bahwa kelebihan film ini menawarkan banyak pelajaran berharga yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Dari rating yang diberikan oleh setiap anggota SP yang menonton, Home Sweet Loan mendapat rating rata-rata 8/10.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEKAR Edisi Bulan Mei-Juni 2023 | Jalan yang Terang untuk yang Bertahan oleh Bella Najwa Muzdha

PROFIL