Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2023

RIMA: Kimi no Na wa

Gambar
  Resensi Bersama (RIMA): Kimi no Na wa (Your Name) karya Makoto Shinkai Dalam agenda SPORA Sahabat Perpustakaan yang diadakan pada tanggal 27 Mei 2023, Diva Ananda Dewi Fortuna dari Divisi KPL (Kajian Pengembangan Literasi) berkesempatan untuk menjadi moderator dalam sesi RIMA (Resensi Bersama) yang merupakan bagian dari proker RUAS (Ruang Ulas) yang membahas mengenai film Kimi no Na wa karya Makoto Shinkai.  Film fenomenal yang satu ini memiliki bentuk lain berupa light novel yang dipublikasikan oleh Kadokawa Corporation. Publikasi novel ini dilakukan pada 1 bulan sebelum penayangan perdana filmnya. Jadi, pada bulan Juni 2016 itu publikasi novelnya dan Juli 2016 itu premiere filmnya di Anime Expo dan di bioskop Jepang pada Agustus 2016. Film ini diproduksi oleh Studio Toho. Dan memiliki sountrack epik yang dibawakan oleh band Radwimps. Nah, ada juga versi manga nya yang dipublikasikan 1 bulan setelah premiere filmnya, yaitu pada Agustus 2016. SINOPSIS Sebuah komet m...

SEKAR Edisi Bulan April 2023 | CITRA DARMA MAHASISWA oleh Nadinda Jelita Salsabilah

  CITRA DARMA MAHASISWA Sebuah puisi oleh Nadinda Jelita Salsabilah   Bak pioner bak nirmala Meraki asa dengan senandikanya Sabitah mana yang ia kejar Risak dirasa saujana   Meski terbayang-bayang lengkara Derana harus dipegangnya Saat arunika mulai datang Litani mulai terdengar dalam ruang   Menjura pada sang wiyata Taklif yang ia berikan Entah itu sepadan atau tidak Tetap dengan renjana harus dirampungnya   Entah itu untuk sorangan Entah itu untuk batihnya Entah itu untuk cahaya matanya Siapa yang tahu?   Penyuara aspirasi di tengah asa Diam bungkam sebagai pengecut Bak bilang agen perubahan Jangan sekadar dalam lisan   Tuah mana lagi yang diingkari Sesekali tengoklah ke bawah Pantaskah kursi-kursi itu didudukinya Buktikan dengan adiwarnamu

SEKAR Edisi Bulan April 2023 | Manusia Rapuh oleh Amin Khoirul Fatwa

  Manusia Rapuh Sebuah puisi oleh Amin Khoirul Fatwa   Manusia rapuh, seakan setetes embun Rapuh di tangan waktu, terombang-ambing dalam dunia yang liar Dalam deru lautan hidup yang berliku Mencari kebahagiaan di antara sisi gelapnya   Namun, badai tak henti menghampiri Menimbulkan luka yang tak bisa terobati Terjerat dalam lembah kesedihan yang dalam Membuatnya tak mampu lagi berdiri dan bertahan   Tapi, di balik lemahnya dirinya Terdapat kekuatan yang tak ternilai Ketabahan dalam menghadapi pahit getirnya hidup Membentuk karakter yang tegar dan tabah   Manusia rapuh, janganlah meratap dan putus asa Karena   di dalam dirimu terdapat semangat api yang membakar Berdirilah, hadapi badai yang datang silih berganti Hidup tak selalu berjalan mulus, tetapi jangan lelah untuk terus berjuang   Karena, setiap kesulitan adalah pelajaran Untuk memperbaiki dan memperkuat diri Jangan pernah menyerah pada keadaan yan...

SEKAR Edisi Bulan April 2023 | IMAN oleh Ro'idah Salma

  IMAN Sebuah puisi oleh Ro’idah Salma Ramadan datang Kami gembira Memenuhi selaksa asa Membarukan tekad dan iman   Ramadan mulai berpamitan Setapak demi setapak kau pun ikut menjauh Mulai redup ditelan gulitanya malam Daku gundah Kala pikirku lalai Dari hakikatmu yang sejatinya bersinar hingga berabad

SEKAR Edisi Bulan April 2023 | Di Balik Peti Itu oleh Ivanda Fitara Fany

  Di Balik Peti Itu Sebuah puisi oleh Ivanda Fitara Fany   Kafan menyelimuti tubuhnya  Dingin badannya saat kucium untuk terakhir kalinya Tak bisa lagi kupandang senyum indah di wajahnya  Tak bisa lagi kudengar suaranya   Sudah tidak ada lagi laki-laki itu Laki-laki yang paling mencintaiku dalam segi apa pun  Aku kehilangan segalanya  Sedih, pilu, bahagia, dan tawa semua mendadak hampa   Hari itu aku merasakan patah hati terberat  melihat ayah pergi untuk selama-lamanya  Kini semua yang tersisa hanya kenangannya di kepala Al Fatihah untuk ayah

SEKAR Edisi Bulan April 2023 | Merayan saat Terjaga oleh Savariya

  Merayan saat Terjaga Sebuah cerpen oleh Savariya Sudut mataku menangkap seorang gadis yang duduk di teras kelas X Bahasa. Helai-helai rambutnya melambai diterpa angin, menutupi sebagian wajah dan membuatku tak mampu mengenalinya. Pintu-pintu kelas X masih belum dibuka, dia datang terlalu pagi seperti diriku. Seekor burung gagak mengepakkan sayap dan hinggap di atap kelas. Berkicau dan mengubah atmosfer menjadi semakin suram saat awan hitam menutupi langit secara tiba-tiba. Memandang gadis itu yang masih duduk di tempat sama membuat suasana kian mengerikan. Aku tak dapat bergerak, tak bisa berteriak. Sepersekian detik kemudian, tubuh gadis itu jatuh dan terjun dari lantai dua kelas yang tergolong masih baru dibangun.  “Nay!” suara seseorang bergema di kepalaku. Sontak aku mendongakkan kepala dan melihat papan tulis dipenuhi dengan materi statistika. Lampu kelas yang padam membuat suasana semakin gelap, saat aku tersadar bahwa mendung telah menyelimuti angkasa. Baru sa...

SEKAR Edisi Bulan April 2023 | Fenomena di Negeri Wakanda oleh Emha Taufiq

  Fenomena di Negeri Wakanda Sebuah cerbung oleh Emha Taufiq Pada suatu hari di sebuah fakultas terpencil pada salah satu perguruan tinggi kota tembakau, ada suatu peristiwa menarik yang menurut saya lucu. Ibarat suatu bangunan adat kokoh yang dibangun bersama-sama dan sudah bertahan sejak lama, tiba-tiba diruntuhkan begitu saja oleh kepala sukunya cuma gara-gara anak bungsunya merengek tidak suka. Lucunya, bangunan tersebut dirobohkan beralasan karena sudah ketinggalan zaman. Padahal, bangunan tersebut telah melahirkan banyak cendekiawan maupun pendekar yang disegani seantero negeri. Masih pantaskah beliau disebut kepala suku? Padahal beliau telah menghancurkan budayanya sendiri demi kepentingan pribadi. Para cendekiawan dan pendekar yang berjuang mati-matian mempertahankan budayanya sangat kecewa dengan keputusan beliau. Parahnya lagi, beliau juga memutarbalikkan fakta mengenai budaya yang dijalankan para cendekiawan dan pendekar. Tapi mereka tak bisa berbuat banyak dengan ...