Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2023

SEKAR Edisi Bulan Juli 2023 | Amenable oleh Zakya Annisa Rahma

Amenable Sebuah cerpen karya Zakya Annisa Rahma   Hari Sabtu sore. Weekend . Sudah sewajarnya kampus sepi. Terutama ruang kelas, banyak yang sudah kosong. Dosen dan mahasiswa sudah banyak yang pulang dari sesi pertemuan tambahan atau jadwal pengganti. Di satu ruangan ada dua orang yang sedang sibuk dengan buku mereka. Membaca beberapa materi sekaligus berdiskusi sedikit mengenai mata kuliah yang tiga jam lalu disampaikan oleh profesor. “Hei,” salah satu dari mereka membuka percakapan kembali. Setelah dua puluh menit sebelumnya penuh keheningan. Lawan bicaranya menjawab dengan deheman. “Akhir-akhir ini, kamu ngerasa ada yang aneh enggak?” tanyanya. “Apa?” Dibalas pertanyaan. Tidak ada lanjutan percakapan. Membuat yang terakhir berucap mengangkat pandangannya, menatap temannya penasaran. “Angga, sayangku, cintaku, kurang-kuranginlah nanya tanpa konteks terus bikin orang penasaran,” kata perempuan dengan rambut diikat. “Dih, ngomong gitu sama cewek aja, aku yang cowok ...

SEKAR Edisi Bulan Juli 2023 | Pikiran yang Mengganggu oleh Tanaya

  Pikiran yang Mengganggu Sebuah puisi oleh Tanaya   Nuraga Mentari belum menyingsing ufuk Dua bintang jatuh nampak padaku Satu saja harapku Semoga aku selalu bersamamu    Asmaraloka Bersamamu sejuta kenangan tercipta Pelukan dan tangan yang hangat Mencengkeram erat kuat Mencipta suasana penuh cinta    Klandestin Dalam diam kita memadu kasih  Dalam keheningan kita saling bermanja Dalam sepi kita berbagi rasa  Dalam bayangan cinta kiarunikas   Arunika Ketika fajar menyingsing Dunia mulai bangun Fana yang mulai bekerja  Kita menjadi manusia yang terlihat tanpa cinta Cinta yang disembunyikan karena arunika

SEKAR Edisi Bulan Juli 2023 | JEJAK KOTA USANG oleh Intan Suci Novita Sari

  JEJAK KOTA USANG Sebuah puisi oleh Intan Suci Novita Sari   Jejak kakiku tersimpan di sini Bersamanya sang penakluk hati Ditembak tajamnya tatapan mata pengojek sepeda Diburu lenguh mobil kuning dan bus kota Jalan kota kecil yang sesak kenangan Dibelah arus satlantas yang kian sekarat Dikepung gedung setengah megah dan tiang besi Jalan PB Sudirman selalu saja rindu menyapaku Didera gemuruh pedagang asongan Dirimbun niaga dalam gelombang lalu lalang Kursi putih mengukir masa laluku Dibelai tawa pasangan muda yang sedang beradu rasa Dan berujung rasa yang membekas luka

SEKAR Edisi Bulan Juli 2023 | IBU oleh Nara

  IBU Sebuah puisi oleh Nara Anak terluka, Ibu mengobati Anak buta, Ibu mengajari Anak nakal, Ibu tetap mengasihi Anak bahagia, Ibu tak minta berbagi Anak kaya, Ibu tak menuntut diberi Lalu, sudahkah anak menghormati? Bisakah anak membanggakan hati? Jaga dan sayangi sebelum semesta mengadili!

SEKAR Edisi Bulan Juli 2023 | Jejak Langkah oleh Niken Nila Dewi

Jejak Langkah Sebuah cerpen oleh Niken Nila Dewi   Di sebuah desa kecil yang terletak di lereng pegunungan, hiduplah seorang anak laki-laki bernama Aji. Aji adalah seorang anak yang cerdas dan penuh semangat. Ia selalu penasaran dengan dunia di sekitarnya dan sering berpetualang ke hutan yang berada dekat desanya. Suatu hari, Aji mendengar cerita dari neneknya tentang sebuah gua misterius yang tersembunyi di dalam hutan. Katanya, gua itu dipercaya memiliki kekuatan ajaib yang bisa memberikan kebahagiaan kepada siapa pun yang menemukannya. Aji tidak bisa menahan rasa penasaran dan memutuskan untuk mencari gua tersebut. Dengan membawa bekal dan peta yang digambar oleh neneknya, Aji memulai petualangannya ke dalam hutan. Ia melewati sungai yang deras, melewati jembatan bambu yang rapuh, dan berjalan melalui jalan setapak yang jarang dilalui. Aji tidak menyerah, meskipun perjalanan terasa berat dan melelahkan. Setelah berhari-hari berjalan, Aji akhirnya menemukan gua tersebut. Ta...

SEKAR Edisi Bulan Juli 2023 | Pulang Yang Tertunda oleh Mariati

  Pulang Yang Tertunda Sebuah puisi oleh Mariati         Terkadang malam mengingatkanku pada rumah orang-orang yang membuat hati rindu untuk pulang sebenarnya aku sangat ingin, hanya saja keadaan membuatku tidak bisa pulang   Mesin waktu Doraemon hanyalah sebuah rekayasa, hanya hitungan waktu tiket pesawat yang melonjak mahal  menjadikan peraturan yang membuat pulangku tertunda

SEKAR Edisi Bulan Juli 2023 | Setangkai Mawar di Kue Pernikahanmu oleh Just Ancii

Setangkai Mawar di Kue Pernikahanmu Sebuah puisi oleh J ust Ancii   Setangkai mawar di puncak kue itu Rangkaian Alba yang dulu kau janjikan akan ada di pucuk gaun impianku Kini bahkan khayalan soal itu merapuh dan pecah Menjadi butiran hiasan tabur di atas kue pernikahanmu Malam ini menatap bulan terasa begitu jauh Namun sejauhnya rembulan, Dirimu yang berdiri di gerbang kehidupan baru itu Terasa jauh lebih mustahil untuk kurengkuh Perbincangan di hadapan ampas kopi Candaan mengenai dunia yang gila atau kita Sebelum sebulan kemudian Layang putih bertorehkan namamu dan puteri surgawi mendarat di pintu rumahku Lalu kusadari, rupanya kini aku yang gila Lantas untuk apa tawa itu? Untuk apa puja-pujimu atas diriku? Kemudian untuk apa pandanganmu soal masa depan kita? Jika kini, Di masa depan itu Hanya tinggal aku sendiri mengabadikanmu Ditemani Alba putih yang layu Serupa untaian bait-bait ini yang akan segera usai ditelan waktu

SEKAR Edisi Bulan Juli 2023 | Melepas oleh Halimatuz Zahro

  Melepas Sebuah puisi oleh Halimatuz Zahro Ketakutan ini berdentum keras di kepalaku Seakan berusaha menyapu tekadku Tetapi genggaman hampa membatu Ledakan di dada menjadi pemacu Hitungan mundur terucap Dengan angin aku bersua Bayangan kaca gedung, langit, serta pohon melewatiku secepat kilat Tetapi ingatanku terasa lambat Hal yang rutin seketika menjadi penting Berputar mengikis sisa pedih yang kumiliki Di saat euforia sibuk memanjakanku Kusadari muka aspal telah di depan mataku