Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2023

SEKAR Edisi Maret 2023: Artikel Lingkungan dan Pendidikan | Nur Khasanah dan Ro'idah Salma

 Artikel 1 Judul                               :  Analisis Potensi Emisi CO2 oleh Berbagai Jenis Kendaraan                                                                            Bermotor di Jalan Raya Kemantren Kabupaten Sidoarjo Authors                            : Nur Kasanah, Sudarti dan Yushardi Jurnal                               : Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Tahun Publish       ...

SEKAR Edisi Maret: Aku Adalah Aku | Siti Khoyimah

Aku adalah Aku Puisi Oleh Siti Khoyimah   Dalam raga berselimut rahasia Hiruk pikuk dada meronta-ronta Berlalu - lalang tak tentu arah   Aku adalah Aku Aku bukan Dia, apalagi mereka Bukan setitik awan perampas asa Hidupku milikku di dunia   Aku adalah Aku Aku mencintai diriku Karena aku adalah orang yang berharga Di hadapan dunia dan pencipta semesta Kurengkuh ragaku dalam kehangatan  Dibalut ketulusan dan kebahagiaan ***

SEKAR Edisi Maret 2023: TOLAK | Putri Mazhhar Pratami

TOLAK Puisi Karya PM. Pratami Babak baru telah berdetak Arus pun mengalir meriak Pada pemenang telak Melalui jalan menanjak   Mulanya kau raih semua pundak Bahkan turuti semua kehendak Lalu kau dan egomu tampak Berganti kulit secara mendadak   Dari peliknya rekam jejak Kau tinggalkan jarak Padahal tak pernah ada sesak Seakan lupa di mana terletak   Di balik rupa indah bak merak Tak segan kau membentak Sambil bersembunyi di balik kata dampak Nyatanya kau berotak congkak   Dengarlah sahut teriak bak desir ombak Sambil tertawa terbahak  Berkata terkutuklah segala pihak Tak mau lagi kusimpan ini dalam benak   Di balik gemerlap lautan perak Akhirnya ku beranjak Di jalan suram dan terinjak Kuharap kau tergeletak Dari perlawanan serentak Kau bersikap layaknya yang berhak Padahal kau hanya perusak Pada tiap lantai yang kupijak   Kemudian segalanya menjadi retak Dan air mata pun mereb...

SEKAR Edisi Maret 2023: Mencuri Karena Iri | Imelda Ratih Praditya

Mencuri Karena Iri Cerpen Oleh Imelda Ratih Praditya Suatu pagi, di dekat pohon mangga yang amat rindang ada 3 bocah sekawan. Mereka adalah Joni, Krisna, dan Lana. Tak sengaja lewat di depan pekarangan rumah Bu Mira, mereka tergoda oleh buah mangga yang bergelantung . Tiga bocah tersebut berinisiatif akhirnya untuk memetik mangga itu .  Tidak lupa mereka bertiga izin kepada pemilik mangga yaitu , Bu Mira. Bu Mira tinggal di rumah hanya dengan putranya, Hafidz , yang umurnya tak jauh dengan mereka bertiga.  Saat mereka tengah asyik memetik mangga, tiba-tiba H afidz muncul di teras rumah dengan membawa satu kardus mainan. Joni yang melihat pun merasa ingin ikut bermain dengan H afidz . T api Ha fidz adalah anak yang judes sehingga Joni enggan menghamipirinya. Hal yang tak diduga-dug a, H afidz memanggil mereka bertiga untuk ikut bermain. Padahal selama mereka bertetangga, H afidz tidak pernah menyapa mereka karena memang sifatnya yang agak judes. S ontak mereka ber...

SEKAR Edisi Maret 2023: Kisahku dalam Panji Laras, Panji Liris | Isnaini Nikmah

Kisahku dalam Panji Laras, Panji Liris Oleh Isnaini Nikmah “Hidup di desa itu enak . ”  Entah kalimat tersebut ditujukan untuk desa mana, nyatanya aku yang sudah 28 tahun hidup di desa berkeinginan untuk pindah keluar kota. Hal ini bukan tanpa sebab, setiap hari telingaku dijejali nyinyiran tetangga mengenai nasib diriku yang belum juga dipinang pemuda.  Ya, perawan t ua . Julukan itu kerap aku terima dan terus memenuhi pikiran, entah sampai kapan stempel yang diberikan tetangga nyinyir tersebut hilang dari diriku. Ayolah, umurku baru menginjak 28 tahun dan sekiranya masih pantas untuk hidup melajang.  Imbas dari julukan tersebut banyak dari i bu-ibu yang sibuk merecokiku dengan memperkenalkan anak lelakinya, seperti menyombongkan harta, takhta, dan , paras ketampanan yang tak seberapa . B erharap aku akan luluh, tentu tidak semudah itu. Bagi masyarakat desa , seorang gadis memang harus dinikahkan cepat-cepat. Penduduk di sini biasanya akan menjodohkan anaknya...