SEKAR Edisi Maret 2023: Kik | Aisyah Rayya Amani
Klik
Oleh Aisyah Rayya Amani
Sejak kecil, ibu selalu menuntutku untuk bisa
mengendarai kendaraan, mencuci piring, membersihkan rumah, ataupun sekadar urusan perut. Katanya, cewek itu harus multitasking. Ibu seharusnya menjadi sosok
pertama yang kuikuti tingkah lakunya. Tapi, aku tak pernah
bisa satu suara dengannya. Menurutku, di zaman sekarang untuk apa bisa semua itu kalau ada ojek online,
layanan pesan makan online, serta asisten rumah tangga yang selalu siap
mengurusi semua pekerjaan rumah. Semua bisa dengan sekali klik.
Suatu hari ibu menelepon, memintaku untuk datang ke rumahnya dan membawakan semangkuk sup. Katanya, beliau
rindu dengan sup buatanku. Ah, aneh-aneh saja. Pasti ibu hanya ingin mengomel
perihal diriku yang tidak bisa masak. Aku yang sedang malas beradu mulut,
akhirnya memutuskan menolak permintaan ibu sore itu dengan alasan pekerjaan.
Malam harinya, pemadaman bergilir. Aku tak bisa
memesan makanan online. Perutku keroncongan. Beruntung ada sisa roti
tadi siang. Kucomot dan rasa laparku mereda. Tiba-tiba, kuingat bayangan ibu.
Rasa bersalah menyelimutiku. Segera aku memesan ojol. Tidak bisa. Lupa dengan
pemadaman yang mengesalkan. Dengan segera aku pergi menuju rumah ibu yang
jaraknya beberapa meter. Dahiku berpeluh saat tiba di kediaman ibu. Saat kutemui
sosoknya, ia sudah terbujur kaku di meja makan.
Harusnya bisa kuturuti permintaan terakhir ibu,
bila tak mengandalkan sekali klik.
***
Komentar
Posting Komentar