SEKAR Edisi Bulan Mei-Juni 2023 | Sesapu Keterkikisan oleh Silvia Lusiani
Sesapu Keterkikisan: Mahasiswa dan Rakyat dalam Daur Wacana yang Tersingkir
Sebuah puisi oleh
Silvia Lusiani
Di negeri yang subur, mahasiswa bersemarak,
Mengagungkan mimpi, membara dan bercahaya.
Namun terkadang, ironi menyapa,
Kaitan dengan rakyat terkikis oleh wacana yang
lemah.
Mahasiswa, suara para intelektual,
Dilahirkan dalam akademi yang bernilai tinggi.
Namun, apakah kepala hanya penuh dengan angka,
Tak terketuk kegelisahan rakyat yang nyata?
Bergelora dalam diskusi dan perdebatan,
Menyuarakan keadilan dan kebenaran.
Namun, di balik tirai ilmu yang megah,
Apakah tetap berpihak pada rakyat yang terpinggirkan?
Kuliah bergelut dengan teori-gerakan besar,
Marx, Foucault, dan Piketty yang kian terkenal.
Namun, dalam praktik, sering kali hilang tanda
tanya,
Tentang sejuta wajah rakyat yang menderita.
Mahasiswa, seolah-olah memegang kunci perubahan,
Namun terkadang lupa mengenai rakyat yang nyata.
Dalam hidup yang terkadang keras dan kejam,
Apakah hanya ilmu yang dapat menciptakan keadilan?
Tapi jangan kita lupakan, rakyat juga tak bersih,
Banyak yang korup, terjebak dalam kesesatan.
Namun mahasiswa, sebagai harapan masa depan,
Diharapkan mampu membawa cahaya penyelesaian.
Kaitan mahasiswa dengan rakyat adalah ikatan,
Yang tak dapat dipisahkan, harus saling terjalin.
Kembalilah, mahasiswa, ke akar-akar gerakan,
Dekatkan diri dengan rakyat, bukan hanya teori-gerakan.
Komentar
Posting Komentar