RESENSI BUKU BULAN JULI 2024 AYAHKU [BUKAN] PEMBOHONG – Tere Liye

 RESENSI BUKU BULAN JULI 2024

AYAHKU [BUKAN] PEMBOHONG – Tere Liye

COVER







Identitas buku

Judul: Ayahku [Bukan] Pembohong

Penulis: Tere Liye

Tebal: 304 lembar

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tahun terbit: 2016

ISBN: 978-602-03-3158-4

Biografi penulis

  Novel ini merupakan karya salah satu sosok penulis yang terkenal karena produktivitasnya dalam menghasilkan karya sastra, yaitu Darwis atau yang lebih dikenal dengan nama pena Tere Liye. Ia lahir di sebuah kota kecil bernama Kota Lahat di provinsi Sumatera Selatan pada 21 Mei 1979. Meskipun seorang penulis, latar belakang pendidikan Tere Liye adalah seorang akuntan yang pernah berkuliah di Universitas Indonesia pada jurusan akuntansi. Menjadi seorang penulis hingga menghasilkan puluhan novel berawal dari hobi dan kecintaan seorang Tere Liye pada menulis dan dunia sastra. Selain itu, melalui karyanya Tere Liye menunjukkan kemampuannya yang serba bisa dalam menulis berbagai genre cerita. Hingga kini, Tere Liye telah menghasilkan banyak karya best seller dan dicintai oleh para penggemarnya, sebut saja Hafalan Shalat Delisa, series petualangan Bumi, novel Hujan, dan Ayahku Bukan Pembohong yang akan dibahas dalam resensi ini.

a) Sinopsis novel

  Novel ini mengisahkan Dam, seorang anak laki-laki yang tumbuh dengan cerita-cerita fantastis dari ayahnya, Papi. Papi sering menceritakan kisah-kisah luar biasa yang tampaknya tidak mungkin terjadi, membuat Dam bertanya-tanya tentang kebenaran cerita-cerita tersebut. Saat Dam beranjak dewasa, keraguannya semakin mendalam, dan ia memutuskan untuk menyelidiki kebenaran di balik kisah-kisah Papi. Dalam pencariannya, Dam melakukan perjalanan untuk mengunjungi orang-orang yang pernah muncul dalam cerita Papi dan menemukan bahwa setiap kisah mengandung pelajaran berharga dan kebenaran tersendiri. Pada akhirnya, Dam menyadari bahwa meskipun cerita-cerita tersebut tampak fantastis, Papi tidak berbohong; ia menggunakan cerita sebagai alat untuk mengajarkan nilai-nilai kehidupan.

b) Alur Cerita

  Novel "Ayahku [Bukan] Pembohong" menggunakan alur campuran, di mana cerita bergerak maju mengikuti perjalanan hidup Dam dari masa kecil hingga dewasa, sembari diselingi kilas balik yang menggambarkan kisah-kisah fantastis yang sering diceritakan oleh ayahnya, Papi. Alur maju memperlihatkan bagaimana Dam tumbuh dan mulai meragukan kebenaran dari cerita-cerita tersebut, sedangkan kilas balik memberikan konteks pada kisah-kisah yang disampaikan Papi dan bagaimana mereka mempengaruhi pandangan Dam tentang kehidupan. Alur campuran ini memungkinkan pembaca untuk melihat perkembangan karakter Dam dan hubungan emosionalnya dengan Papi, serta mengungkap kebenaran di balik cerita-cerita yang tampaknya tidak masuk akal.

c) Unsur Intrinsik

- Tokoh dan penokohan

• Dam. Seorang anak yang tumbuh dengan kasih sayang, sehingga memiliki sifat yang baik. Sifat yang dipelajarinya dari berbagai kisah yang diceritakan ayahnya. Namun beranjak dewasa, ia menyadari kesederhanaan kisah tidak sesuai dengan dunia yang dihadapinya, sehingga ia mulai berubah, menjadi anak pembangkang, bahkan berani menuduh ayahnya pembohong.

• Ayah Dam. Seorang yang sederhana dan jujur, ia sangat menyayangi anaknya dan gemar menceritakan kisah dongeng inspiratif kepada Dam. Kepribadiannya yang hangat membuatnya dikenal dan disenangi seluruh masyarakat kota.

• Ibu Dam. Seorang wanita penyayang, sabar dan sederhana. Ia merupakan selebriti terkenal sebelum akhirnya memutuskan untuk berhenti dan menikah.

d) Unsur Ekstrinsik

- Nilai moral

  Nilai moral yang diangkat seperti kejujuran dan kebenaran, menunjukkan bahwa kebenaran tidak selalu sederhana dan sering kali terletak dalam pelajaran yang lebih dalam. Melalui hubungan antara Dam dan Papi, novel ini menyoroti pentingnya kepercayaan dan pemahaman dalam keluarga, serta keberanian dalam menghadapi kenyataan.

- Nilai sosial

  Nilai sosial yang diangkat mencakup pentingnya komunikasi dan cerita sebagai sarana menyampaikan nilai-nilai budaya dan pengalaman antar generasi. Novel ini menekankan kepercayaan dan dukungan sosial, yang terlihat dalam hubungan Dam dan Papi serta interaksi mereka dengan orang lain, juga mencerminkan nilai kebersamaan dan solidaritas, menunjukkan bagaimana hubungan sosial yang kuat dapat membantu mengatasi tantangan dan membangun komunitas yang lebih erat.

e) Kelebihan dan Kekurangan

- Kelebihan

  Dalam menulis novel ini, Tere Liye menggunakan bahasa deskriptif yang jelas sehingga pembaca bisa dengan mudah ikut merasakan apa yang terjadi dengan tokoh dalam cerita. Penggunaan bahasa yang ringan membuat pembaca mudah menyerap pesan moral yang ingin disampaikan oleh novel ini. Adapun pesan moral yang bisa didapat diantaranya tentang keluarga, tentang kebahagiaan sejati, dan tentang betapa pentingnya sebuah kejujuran dalam hidup. Selain itu, seperti karya-karya beliau yang lain, novel ini juga terdapat banyak kalimat-kalimat motivasi dan dirangkai sedemikiannya masuk akal sehingga pada akhirnya, novel ini dapat meningkatkan rasa kasih kita kepada sosok ‘Ayah’.

- Kekurangan novel

  Meski penulis sangat pandai dalam mendeskripsikan suasana, namun tetap saja ada beberapa latar yang sulit untuk ditangkap nalar pembaca. Misalnya pada latar tempat Negeri Penguasa Angin, pembaca sulit menggunakan logika dan harus berusaha lebih mengandalkan imajinasi untuk mampu masuk dan menikmati kisahnya..


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEKAR Edisi Bulan Mei-Juni 2023 | Jalan yang Terang untuk yang Bertahan oleh Bella Najwa Muzdha

PROFIL

LITERAFILM: HOME SWEET LOAN (2024)