SEKAR Edisi Agustus 2024 | Di Balik Gelombang: Pesan dari Dewi Laut Karya Farah Nabila Aina

 

Di Balik Gelombang: Pesan dari Dewi Laut

Karya Farah Nabila Aina

 

Di sebuah kota yang terletak di tepi lautan biru, di mana angin laut berhembus lembut dan riak ombak menari dengan lembut, terdapat sebuah kuil megah yang didedikasikan untuk Furina, dewi laut. Furina dikenal sebagai Focalors, dewi yang memerintah atas kekuatan dan keindahan lautan.

Furina adalah sosok yang anggun dan misterius. Dalam wujud dewi, dia memiliki kulit berwarna biru kehijauan, dengan mata yang bersinar seperti mutiara yang tersimpan dalam kedalaman laut. Rambutnya panjang dan berombak, seperti gelombang yang bergerak dengan lembut di permukaan air.

Legenda mengisahkan bahwa pada zaman dahulu, manusia seringkali melupakan kekuatan dan keagungan laut, dan mereka kerap mencemari perairan yang memberi kehidupan. Untuk melindungi lautan dan segala makhluk hidup di dalamnya, Furina turun dari kediamannya di bawah laut yang dalam. Dia datang dengan kehadiran yang menenangkan namun tegas, melawan para perusak dengan kekuatan air yang tidak bisa dilawan.

Suatu hari, sebuah kapal besar melintasi perairan suci yang dianggap sebagai batas kekuasaan Furina. Kapal tersebut terbuat dari kayu terbaik dan dipenuhi dengan barang-barang mahal yang ingin diperdagangkan ke negeri jauh. Namun, tanpa sepengetahuan awak kapal, mereka telah melintasi zona yang dilindungi oleh Furina. 

Saat kapal itu melanjutkan perjalanan, badai besar tiba-tiba muncul di tengah laut. Gelombang yang tinggi dan angin yang kencang mengguncang kapal, seakan-akan lautan marah. Di tengah-tengah kekacauan itu, Furina muncul dari kedalaman laut, menjulang tinggi dengan aura yang menakutkan namun juga megah. 

Melihat kapal dalam bahaya, seorang awak kapal bernama Lian, yang dikenal sebagai seorang pelaut bijaksana dan penyayang laut, berdoa dengan sungguh-sungguh. Dia memohon ampun dan meminta agar mereka diberikan kesempatan untuk memperbaiki kesalahan mereka. Lian menggenggam sebuah amulet laut yang diwariskan oleh leluhurnya, yang diyakini dapat memohon kepada dewi laut.

Furina merasa tergerak oleh doa tulus Lian dan melihat ketulusan hatinya, akhirnya ia memutuskan untuk meredakan badai. Gelombang yang dahsyat mulai mereda, angin yang menderu mulai tenang, dan kapal perlahan-lahan kembali ke jalur yang aman. Furina, sebelum menghilang kembali ke kedalaman lautan, menyisakan pesan bagi awak kapal, mengingatkan mereka untuk selalu menghormati laut dan menjaga kebersihan perairan.

Lian dan para awak kapal, dengan penuh rasa syukur, berjanji untuk tidak hanya menghormati laut tetapi juga membagikan kisah tentang kebaikan dan kekuatan Furina kepada seluruh dunia. Mereka kembali ke daratan dengan penuh rasa hormat terhadap dewi laut dan pengetahuan baru tentang pentingnya menjaga ekosistem laut.

Furina kembali ke kedalaman laut, menjaga dan melindungi lautan dengan penuh kebijaksanaan. Dia menjadi simbol kekuatan dan keindahan laut, serta pengingat bagi semua orang bahwa kekuatan alam harus dihormati dan dilindungi.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEKAR Edisi Bulan Mei-Juni 2023 | Jalan yang Terang untuk yang Bertahan oleh Bella Najwa Muzdha

PROFIL

LITERAFILM: HOME SWEET LOAN (2024)