SEKAR Edisi Juni 2024 | Tuli Karya Bakhtiyar, S
Tuli
Karya : Bakhtiyar, S
Terendus semilir jingga membiru, meredam paksa kicauan kenari petang hari
Kusemaikan hadirmu dalam venus, bersenandung lirih di pagi hari
Biarlah asa mengelabuhi jiwa, menjauh diri dari gelap nan pekat
Bahaya telah diperingatkan oleh labuh, namun hati tak kenal bahasa tubuh
Tatapmu membilas luka nan pedih, tersemat untaian kata dari pulau dewata
Kata yang terlupa hari itu, berubah menjadi abu tak bersisa
Tak layak didendangkan bahkan kepada sang Tuli.
Tersiap angan besar bersamamu, apa daya kini berubah menjadi bayang yang hilang
Kutanyakan pada kalbu, masihkah sang hati menunggu, masihkah jiwa terharap olehmu
Bagaimana sang jiwa masih terus mencinta, padahal nampak dalam mata bahwa insan tak memandang yang sama
Nampak jelas renggang yang kau buat antar mil, berlaku biasa namun bias di dalam
Terpikir bahwa telah tumbuh waktu untuk berkehendak merdeka, atas hati yang telah kau renggut paksa
Harapan tak ubahnya benda mati yang hidup, kupaksakan terlepas dari bayangmu
Namun, ketidakmampuan diriku tak terbendung dalam menanggapinya
Kulampiaskan semuanya pada akal busuk jiwa, terhinggapi lalat mencari hara
Sumbang rasanya merelakan sesuatu yang diinginkan, tapi bodoh rasanya melangkah putus asa tanpa alasan.
Komentar
Posting Komentar