SEKAR Edisi Juli 2024 | Fana Karya Nanggala Rey Rakha Kusuma

 Fana

Karya ; Nanggala Rey Rakha Kusuma

Buah yang indah nan besar jatuh dan dipaksa keluar dari pucuk pohon

Kini terpaksa menelan rasa tanah bumi yang sangat kotor dan penuh dosa

Buah ranum nan indah itu kemudian berubah menjadi sampah yang mengotori bumi

Siapa yang tau buah tersebut akan menjadi pohon atau menjadi makanan dari sang monyet?


Jika buah tersebut ingin menjadi pohon yang asri, maka buah tersebut harus meninggalkan segalanya

Sebuah kebanggaan yang di agung-agungkan kini telah sirna menjadi sebuah benih yang buruk rupa

Benih yang tidak tau arah, terasingkan, kedinginan, tanpa satupun kulit yang menutupi

Siapa yang tau benih tersebut dapat menjadi pohon atau menjadi hiasan yang mengotori bumi?


Benih tersebut terombang-ambing tanpa ada arah dan tujuan

Tergeletak dan tak berdaya menunggu keajaiban yang akan tiba

Memohon mohon kepada langit agar sang kehidupan turun menghujani bumi yang kotor dan fana ini

Apa benar mukjizat dari langit itu benar-benar ada? jika tidak mengapa harus memohon-mohon?


Benih yang sudah pasrah kini telah sirna ditelan bumi yang sangat kotor

Gelap, sempit, pengap, menjadi satu kesatuan dengan rasa kecewa karena telah menjadi sampah

Namun, secercah harapan mulai datang, langit yang dikecewakan kini mulai memperlihatkan mukjizatnya

Tetapi apakah dengan mukjizat dari langit sudah cukup untuk menjadi pohon yang asri dan sejuk?


Manusia setengah buah

~Nanggala Rey Rakha Kusuma 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEKAR Edisi Bulan Mei-Juni 2023 | Jalan yang Terang untuk yang Bertahan oleh Bella Najwa Muzdha

PROFIL

LITERAFILM: HOME SWEET LOAN (2024)