Pesan Semesta untuk Ola | Putri Jebri Aningtyas

 Pesan Semesta untuk Ola

Putri Jebri Aningtyas

        Kisah ini dilatari oleh kehidupan gadis manis sembilan belas tahun bernama Aadvika Liora Bimala yang biasa dikenal dengan panggilan Liora. Liora merupakan gadis keturunan jawa yang tidak bisa diragukan lagi senyuman manis diwajahnya. Ola, sapaan teman teman di sekolahnya telah menyebar dan menggema setiap pagi di bawah atap sekolah. Ola memiliki dua teman dekat yang sudah bersamanya selama kurang lebih 12 tahun di bangku pendidikan. Tiga temannya bernama Maysha dan Aileen. Maysha dan Aileen sangat mengenal sifat Ola, mulai dari marahnya Ola saat ada temannya yang jahil, wajah bahagianya saat mendapatkan satu cup boba varian brownsugar hingga wajah datarnya yang mampu membuat Maysha dan Aileen bertanya tanya. Salah satu sifat Ola yang juga membuat kedua temannya kesal adalah sifat tertutup nya dia terhadap kehidupannya baik masalah keluarga hingga percintaan. Dia memiliki keluarga yang utuh dengan kedua orangtua dan kakak laki-laki yang selalu support seratus persen kehidupan Ola, meskipun dia tidak pernah sesekali melontarkan kata dan kalimat yang membuat keluarganya khawatir. Sepertinya hanya dia dan Tuhan yang tau kesulitan yang terjadi dalam dirinya, kekhawatiran yang terpendam tanpa pernah dilontarkan kepada teman temannya dan keluarga menjadi teka teki yang sulit dipecahkan. Ola pandai dalam menutupi perasaan kacau nya tetapi dalam hal yang berkaitan dengan bahagianya tidak pernah luput dari pendengaran Maysha dan Aileen. 

        Dari sisi pendidikan, Ola selalu mendapat fasilitas yang lengkap dari kedua orangtua nya, meskipun papa mama (sebutan Ola kepada kedua orang tua) juga fokus dengan pendidikan kakak laki-laki nya yang hendak melanjutkan studi ke luar negeri. Tetapi kedua orangtuanya pintar dalam memanjakan kedua anaknya tanpa membeda bedakan adik kakak. Perhatian papa dan mama Ola terbagi rata untuk Ola dan Kak Opan. Pendidikan Ola sebelas dua belas dengan Kak Opan, keduanya berhasil membanggakan papa mama nya. Dari SD hingga SMA dan beberapa bulan lagi ke jenjang Perkuliahan Ola mendapatkan tempat tiga besar di kelasnya dan selalu menjadi anak kesayangan guru guru yang di cap killer oleh seluruh temannya di kelas. Di SD hingga SMA tepatnya kelas sebelas kehidupannya berjalan normal seperti gadis pada umumnya dengan teman teman yang amat mengerti perasaan dirinya. Keadaan tersebut berubah saat dia mengenal cinta.

        Kisah ini berawal dari kesibukannya mengurus kegiatan classmeeting di SMA nya. Ola sekretaris Organisasi Siswa Intra Sekolah yang tidak hanya unggul di bidang akademik tetapi juga aktif di berbagai organisasi SMA nya merasa perasaannya sedang berbunga bunga. Perasaan tersebut ditandai oleh kedua temannya yaitu Maysha dan Aileen. Di pinggir lapangan basket dia memegang peluit dan bola basket, dengan kerudung periwinkle yang di silangkan kebelakang dan kaos kebanggaan kelasnya Ola tampil sangat fresh. Sedangkan kedua temannya yang saat itu bertugas sebagai tim medis langsung menghampiri Ola yang sedang tersenyum ke arah lapangan bola voli. “he, la senyum senyum sendiri liat tu kelas kita masuk three poin” tegur Maysha, senada dengan Maysha Aileen juga mulai menggoda gadis bersenyum manis itu “sepertinya bu sekum ini mulai kehilangan fokus may”. Dengan wajahnya yang kesal karena kedua temannya telah memalingkan pandangannya dari lapangan voli Ola menyangkal dengan mengatakan “ aku sudah fokus di pertandingan basket kelas kita bes, nanti setelah pertandingan kelas kita selesai cus ke kantin aku mau bicara enam mata dengan kalian HAHAHAH”. “siap bu bos” jawab serentak Maysha dan Aileen. Peluit panjang ditiup tanda permainan selesai.

        Sesampainya di kantin Ola yang sedang menggenggam satu cup boba brownsugar dan duduk bertiga dengan bestie nya menjelaskan panjang lebar bahwa dia bercengkerama dengan ‘dilan’ sebutan Ola kepada anak kelas sebelah pemain voli berpunggung nomor lima. Dia adalah Adnan Bastian Hale atau yang dikenal dengan sebutan Ale. Ale dan Ola sudah berkenalan dari mereka SD namun saat SMP dia berpisah karena Ale harus memenuhi keinginan ibu nya untuk tiga tahun di pesantren kawasan Malang Jawa Timur yang juga tidak jauh dengan SMP Ola. Di masa pesantren nya Ale berhasil menyelesaikan jenjang SMP di pesantren dengan sangat baik hingga akhirnya dia mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan sekolah di salah satu SMA favorite Kota Malang tidak lain dan tidak bukan adalah SMA yang juga tempat Ola menuntun ilmu. Keduanya di kelas yang berbeda, namun tetap menjalin hubungan dengan baik. Keduanya masih terlibat persaingan akademik, di mana posisi Liora dengan Hale selalu naik turun tanpa tergantikan oleh teman teman lainnya. Selama dua tahun di SMA hubungan keduanya baik terlihat seperti teman teman pada umumnya. Namun, di akhir SMA Ale mulai jujur dengan perasaannya kepada Ola. “jadi, dia nembak kamu lagi?” jawaban Maysha atas penjelasan Ola “sha, bisa gak sih kamu jangan keras-keras, kebiasaan deh” timpal Ola. “astaghfirullah Ola aku dan Maysha tau sebelumnya kalian berdua itu belum pernah bercengkerama saat kalian SMA, tttt tapi baru pertama kali bercakap-cakap langsung dalam ya bahasannya, kalau aku jadi kamu aku bubarin langsung pertandingan voli itu dan lanjut ngobrol berdua WKWKWK”. “stop rek, kalian tau pipi ku sudah merah ini” jawab Ola dan mengakhiri percakapan tiga bestie itu. 

        Sesampainya di rumah Ola mendapat pesan dari Ale menanyakan hal yang sama saat mereka berdua berbincang-bincang di tengah pertandingan bola voli. Salah satu fakta yang hanya diketahui oleh Liora dan Tuhannya adalah bahwa mereka telah menjalin komitmen yang sama di saat keduanya duduk di bangku SMP. Namun hubungan itu hanya memberikan luka bagi Ola atas perbuatan Ale laki laki kelahiran 2001 itu. Tanpa pikir panjang keduanya resmi menjalin komitmen LAGI untuk selalu bersama dan saling mendukung satu sama lain. Keesokan harinya, hari dimana berkahirnya classmeet SMA di Malang tersebut Liora, Maysha, dan Aileen yang bertugas sebagai tim medis memperhatikan ketua tim voli yaitu Ale. Ale dan Ola bersikap seperti biasa, namun Maysha dan Aileen yang sudah kenal sejak lama memperhatikan wajah Ola yang sumringah dan memberikan senyum manis kepada Ale. “tanpa kamu bilang, kita sudah tau la” tegur Maysha “Ale fokus, jangan sampai senyum Ola membuat tim mu kalah” canda Aileen dan membuat Ola merasa kesal “kita gak pacaran kok” jawab Ola “iya la tahu, santai dong” jawab Maysha dan Aileen. 

        Satu minggu berjalan dan kehidupan Ola sangat bahagia. Tiba saat pengumuman kelulusan SMA dan benar keduanya (Ola dan Ale) masih menjadi siswa dengan nilai UN terbesar di SMA nya. Tidak lama setelah pengumuman di tempel, Ale mengajak Ola ke kantin untuk berbincang-bincang mengenai kelulusan itu. “la, lanjut kemana” tanya Ale pada Ola “aku insyaAllah di UGM ambil kedokteran kamu lanjut kemana” balas Ola “sepertinya aku akan lanjut pendidikan di Kalimantan, ayahku yang menyuruhku kesana, karena pendidikan tentara disana lebih mudah daripada di Jawa” “wah, plan yang cukup bagus, aku selalu dukung kamu kok” jawab Ola “tapi kemungkinan besar kita akan jarang ketemu” tegas Ale “ih, gpp kita fokus aja sama cita cita dulu, yang terpenting komunikasi, aku gak mau kalau kita sampai lost contact lagi ya” “siap ibu negara” jawab Ale menyudahi perbincangan siang itu di kantin sekolah.

        Dan, ya kejadian dua tahun lalu terulang lagi, Ale yang sudah berjanji pada Ola untuk tetap menjalin komunikasi dengan baik tidak bisa menepati janji itu. Mereka akhirnya putus hubungan saat Ola sibuk sibuknya menjalankan ospek di fakultas kedokteran Universitas Gajah Mada bersama dengan Maysha dan Aileen. Dan ya Ola kini tidak mengetahui kabar Ale. Ola tidak lagi saling save Whatsapp dengan Ale. Seperti biasa permasalahan itu tidak sampai ke telinga keluarga dan dua temannya yaitu Maysha dan Aileen. Namun, dua bestie tersebut paham dengan sikap Ola yang seakan-akan menggambarkan perasannya yang bingung dengan perlakuan Ale. “tanpa kamu bilang, kamu lost contact dengan Ale kita sudah tahu kok la” jelas Maysha “bener la, ini yang kamu rasakan dua tahun lalu kan, SD saat kita berempat bersama aku paham posisi mu, kamu menyukainya tetapi tidak berani confess ke dia karena takut dan ya posisi kalian disitu masih sangat kecil untuk berteman dekat dengan lawan jenis. SMP meskipun kalian pisah dan gak bareng tapi aku yakin diam-diam kalian jalin komitmen kan” tambah Aileen “begitu terus alur percintaanmu, la kamu sadar gak sih kamu itu dipermainkan sama dia, masih banyak yang sayang kamu la, kamu sekarang fokus dulu sama UGM perbaiki diri kamu hingga dia sadar dan menyesal mempermaikan perasaanmu” timpal Maysha “iya rek, ini memang salahku, aku terlalu bodoh dan gampang untuk dipermainkan, tetapi bagaimana lagi aku memang sudah sayang sama dia, kalian tahu aquarius kan, susah buat berpaling dari satu cowok ke cowok lain. Aku hitung-hitung ini sudah ketiga kali dia hilang dan iya masih sama tanpa ada alasan kuat. Dan kalian tau kan, prinsip ku dalam hidup, apabila sudah tiga kali ya sudah, STOP. Baik rek, ini sudah terakhir, aku gak mau lagi menjalin hubungan dengan dia, terima kasih untuk semuanya” pungkas Ola “semangat OLAKKU sayang” jawab Maysha dan Aileen.

       Yang menjadi kekagumanku pada sosok gadis yang bernama Aadvika Liora Bimala adalah hubungan percintaannya yang kian rumit dengan Adnan Bastian Hale tidak menjadikan dia hilang semangat atas hidup dan menurunkan semangat belajarnya. Dia tetap menjadi anak dan adik yang senantiasa menebar senyum kepada keluarganya dan menandakan bahwa dirinya baik-baik saja tidak pernah mengalami masalah. Dan Ola tetap menjadi teman Maysha dan Aileen, dua bestie yang selalu mengerti Ola tanpa Ola menceritakan apa yang membuat raut wajahnya berubah derastis saat ada masalah. Semesta seakan memberi pesan bahwa temannya yang bernama Aadvika Liora Bimala adalah gadis periang yang kuat, periang meskipun terkadang cuek tetapi segala yang ada dipikirannya keluarga, sahabat, cita cita, masa depan selalu bersaut-sautan menunggu giliran otak ini berjalan untuk memahami satu satu permasalahan yang dihadapi. 

          Dear Advika Liora Bimala, semesta percaya prinsip hidup yang kamu pegang, kamu selalu mengatakan bahwa setelah tiga kali kejadian yang sama datang pada hidupmu kamu tidak akan mengejar itu lagi, meskipun dalam pikiranmu perang dan tetap kukuh menunggu jawaban pasti dari Adnan Bastian Hale. Ini bukan waktumu untuk meributkan siapa yang salah dan benar siapa yang bodoh, dan yang dibodohi. Fokuskan dirimu untuk menapaki setiap langkah hidup percayalah bahwa semesta tidak ingkar, siapa yang mempermainkan akan juga dipermainkan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEKAR Edisi Bulan Mei-Juni 2023 | Jalan yang Terang untuk yang Bertahan oleh Bella Najwa Muzdha

PROFIL

LITERAFILM: HOME SWEET LOAN (2024)